Intinya mereka sepakat, Internet benar-benar berpengaruh buruk ke Anak-Anak.
Mereka jadi seperti punya dunia lain, kata satu Ibu.
Mereka jadi gak peka dengan sekitar, kata Ibu satu lagi.
Iya, mereka jadi gak mau kumpul atau jalan dengan keluarga, mau nya online melulu, kata Ibu yang lain.
Ada satu Ibu ini dengan pendapat berbeda.
"Gak tuh, jeng. Anak-anak tetap lengket sama saya, walaupun saya bolehkan ber-gadget di akhir minggu. Pas weekend, selalu mau saya ajak keluar se keluarga. Bahkan tambah lengket sama saya, jalannya dekat saya terus. Ke mana saya pergi, diikutin sama anak-anak."
Matanya kedap kedip tanda bahagia.
"Oh ya?. Kok bisa gitu ya???" Hampir serempak Ibu-Ibu yang lain menimpali.
"Ya bisa lah... Kami hanya punya mobile wifi. Kalau jalan-jalan, router itu saya taruh di tas saya. Jadi mereka mau dekat terus dengan saya...."
Ibu-Ibu yang lain tertawa terbahak-bahak.
Sementara si ibu tersebut...hanya bisa nyengir, sambil berdoa dalam hati. Banyak-banyak. Berharap anak-anaknya bisa terus seperti itu, walaupun tak ada wifi router di dalam tasnya.
Note:
Ini cerita fiksi yang terinspirasi dari kisah nyata (alias pengalaman pribadi) 😘
No comments:
Post a Comment