Apr 28, 2016

Dikasih apa yang kita perlu

Kejadian Senin malam lalu.
Seperti biasa si penjual Vitagen Home Delivery datang ke rumah, mengantarkan tiga paket Vitagen (sejenis Yakult).
Total harga 9.20 dollar. Aku bayar pakai uang 10 dollar. Lama juga si penjual ini, ibu-ibu muda, menyiapkan kembaliannya.
Begitu dia berikan uang kembalian...koin 5 cents nya buanyak beneeer, 7 mah ada kali. Kalo di Indo mungkin kayak dikasih uang koin 50 rupiah kali ya...yang sering ada di harga tapi umumnya jarang dipake transaksi.
Jreng...jreng...muka ini langsung mulai berasa agak panas.
Sempet bersliweran pikiran2;
"Tega bener sih nih orang, kasih uang kembalian recehan banyak gini..."
"Dipikir gue ini cash deposit kali ya, yang bersedia nerima recehan gini..."
Tapi ya sudahlah...don't stuff with little stuffs.

Besok paginya.
"Bu, ez-link ku perlu top-up. Tinggal sedikit, mungkin bisa untuk naik bus pergi sekolah aja...,"kata Althaf.
"Iya, bu...aku juga. Tadi malam lupa bilang," kata Shifa.
"Sorry, mommy...". Kata Althaf. Dia sudah antisipasi kalau emaknya bakal ceramah masalah 'well-prepared' matters kalo udah gini, karena ini udah sering terjadi hehehe.
Dan kalo udah gitu, aku akan kasih koin untuk bayar bus, sampai malamnya nanti aku minta mereka top-up ez link card di LRT station terdekat.
Tarif untuk student 75cents one way. Daaan...berguna lah itu koin 5 cents dari Vitagen Home Delivery :)

Hmmm..sudah sering denger pesan-pesan ulama, kalo Allah itu Maha Mengetahui kebutuhan kita..jauh lebih tahu dari diri kita sendiri. Tapi kita terlalu cepat untuk berkeluh kesah, berburuk sangka, kalau yang terjadi di luar keinginan kita...

Memang si emak ini kadang-kadang perlu dikasih case yang applicable supaya bisa cepet ngerti :D