May 24, 2017

Tetaplah menjadi kebanggaan, Indonesia

Suatu kali teman kerja saya, seorang Filipino, bertanya tentang Borobudur. Dari artikel yang dibacanya, dia baru tau kalau candi Borobudur, yang merupakan cagar budaya dunia, ada di Indonesia.

"Saya baru tau kalau di Indonesia, yang merupakan negara Islam, terdapat candi agama Budha besar dan kuno, dan sampai sekarang masih berdiri megah"
Saya pun mengoreksinya,"Indonesia bukan negara Islam, tapi negara republik dengan mayoritas beragama Islam"
"Bahkan dari sejarah, ajaran Budha dan Hindu, yang dibawa dalam budaya India dan Cina lebih dahulu ada di kepulauan Indonesia, sebelum Islam dan Kristen.
Maka Indonesia mengakui semua kepercayaan itu, "kata saya lagi.

Mungkin dia menangkap nada bangga dari jawaban saya...

Yes...saya bangga dengan sejarah panjang negeri ini. Bangga dengan keberagamannya, bukan hanya agama nya tapi juga suku dan bahasanya. Tetapi kami dapat hidup dalam satu atap.

Bangga dengan prestasi anak2 bangsa, yang berusaha memajukan negeri nya, atau mengharumkan nama negaranya.

Tetaplah menjadi kebanggaan, Indonesia
Bukan hanya karena sejarah panjang mu, tapi juga sejarah sejarah yang akan terukir nanti...

May 16, 2017

Nonton drama tentang diri sendiri

Pagi ini aku jalan di belakang ibu dan anak remajanya.
Adegannya si anak berhenti ngebenerin tali sepatunya, trus si ibu ngomong2 ke anak itu. Ngomel tepatnya. Dan si anak cuma diam aja. Setelah itu mereka jalan lagi, dan si ibu melanjutkan omelannya. Si anak sesekali menjawab "gak tau" dengan nada tinggi. Atau "ok ok" dengan nada kesal.

Peran antagonis jatuh ke si ibu. Kenapa sih musti ngomelin anak begitu? apalagi ini anak sudah besar. Diajak ngomong baik2 khan bisa. Kasihan anaknya...

Tapi akhirnya aku mesem sendiri.
"Hello...bukannya lagi nonton rekaman video tentang diri sendiri yak, kalo lagi marahin Shifa atau Al?"
"Sama-sama aja khan? Dan reaksi anaknya juga sama aja khan? Kok pada saat itu gak kasian liat anak sendiri?"

Hehehe....Maha Santun Ia, yang menghadirkan live drama ini...yg sebenernya buat ngejewer sayahhh 😊

Apr 27, 2017

Pilih drama atau benerin rok?

Di satu pagi dalam perjalanan ke kantor

Ada satu lady dengan pakaian kerja duduk di bangku platform MRT. Tau kan kalo disitu ada kipas angin yg gede banget. Nah dia duduk di bawahnya, asyik ngeliatin hp. Kalo diliat dari ekspresinya siy, kayaknya dia lagi nonton drama gitu deh :)
karena terkena tiupan angin dari kipas angin itu, roknya sampe kebuka2 gitu...Tapi ya aneh aja...doi dieeem aja. Sama sekali gak bergeming dan tetap fokus ke layar hp.
Sampai ada satu bapak yang berdiri menghadap dia dibuat rikuh, dan akhirnya pindah tempat.
Saat itu gue agak bingung juga, ni orang mabok...atau ada kelainan jiwa (kayak psiko yg suka pamer tebar pesona gitu deh)...atau saking seriusnya sama drama di hp itu?
Kejadian ini gue share ke anak2, ditambah bumbu wejangan2...:)
Lesson learned: Even adult aja kadang2 gak bisa kontrol diri mereka kalo udah pegang gadget. Gak bisa membagi fokus antara gadget dan kegiatan yang sedang dilakukan.

Apr 26, 2017

Mustahil atau Ilmu mu yang belum sampai ke sana?

Ustadzah
Ini satu cerita dari ustadzah ku di Quran Learning Centre, Sabtu lalu.
Ada satu orang alim ini yg gak pernah meninggalkan sholat malam sejak kecil, tanpa putus. Satu hari, di hari tuanya dia mengalami koma karena kanker yang diidapnya. Tapi, di tiap malamnya beliau selalu tersadar dan menunaikan sholat malam, dan setelah itu koma lagi

Cerita Althaf
Singapore tanggal 17 April kemarin baru saja kehilangan satu respected leader, Othman Wok, yang mengidekan racial harmony di Singapore. Bagian yang menarik adalah dia seorang Malay-Chinese, dimana pada saat itu Malay dan Chinese di Singapore belum hidup rukun seperti sekarang.
Di hari pemakamannya, di sekitar pemakamannya hujan rintik2, seperti ikut bersedih dengan kepergiannya.

Mustahil? Atau ilmu mu yang belum sampai kesana?
Betapa banyak kejadian yang dianggap isapan jempol pada masanya, tapi ternyata di masa mendatang itu terbukti benar?
Betapa bangganya kamu dengan ilmu yang kau ketahui saat ini...yg boleh jadi itu cuma secuil saja dari rahasia alam ini?

Dan kalau pun itu scientifically proven wrong di masa kini...apakah perlu kamu sangkal saat itu juga? Di saat pencerita sedang bersemangat menceritakan kepadamu?

Apakah perlu kamu sangkal? Tidaklah lebih baik kita berbagi bukti2, dan biarkan orang tersebut memutuskan yang mana untuk diyakini.

Dan...yang lebih penting,
Tidak dapatkah kamu ambil pesan lain disitu? Bahwa kebaikan akan berbuah kebaikan...dan mungkin Tuhan menyegerakan hadiah nya ke orang tersebut dan menampakkan nya ke banyak orang sebagai pembelajaran?

Mar 22, 2017

Little kindness tak berbalas

Pernah mengalami situasi ini?
Sedang duduk di MRT atau bus (di normal seat, bukan reserved seating), trus masuk orang yang cukup tua. Kita pun berdiri dan menawarkan tempat duduk, tapi orang itu menolaknya. Ditawarkan untuk yang kedua kali, tetep juga dia menolak. Sampai kita pun pelan2 duduk lagi...

Saya pernah. Dan bagi saya, adegan duduk lagi itu merupakan yg terberat. Itu seperti semua orang dalam satu gerbong/bus itu memperhatikan saya sambil mesam mesem (padahal sebagian besar dari mereka sibuk ngobrol atau liat gadget 😂). Maluuu banget....😊

Dan ternyata anak-anak juga begitu.
Pernah satu kali saya meminta Althaf untuk menawarkan duduknya ke orang tua. Dia pun berdiri dan menawarkan, tapi ditolak. Dan dia duduk kembali dengan pasang muka protes ke saya hehehe (yang bisa diartikan; tuh khan bu, orangnya gak mau...😑)

Atas nama solidaritas terhadap orang2 seperti saya dan anak-anak😀, saya sekarang selalu menerima jika seseorang (terutama anak sekolah atau teenager) menawarkan saya tempat duduk...berterimakasih, dan lalu membalasnya dengan senyuman terbaik 😘

Walau sebenernya saya gak butuh-butuh amat (abis duduk seharian gitu loh di tempat kerja)...
Walau sebenernya tinggal satu atau dua stop lagi...
Walau sebenernya itu buat saya agak sensi juga...(apa tampang gue tua banget yak hahaha)

Saya hanya ingin mereka merasa 'have done something good today', dan karenanya akan terus melakukan hal baik itu lagi dan lagi, dan akhirnya menjadi kebiasaan...

Bukankah hal itu yang terus menerus dikampanyekan ke mereka?
Bukankah dengan seringnya mereka mendapat kesempatan untuk 'latihan' doing something good, akan membuat mereka 'fasih' dan menjadi kebiasaan?
Semoga...

Re-post dari post saya di fb

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1581190875279110&id=100001646372057