Oct 18, 2021

Un Squid Game

Perbincangan di radio: Penyiar dan Editor Channel TV terkemuka
Aku lupa apa temanya. Yang menarik pada saat mereka diskusi tentang “Per cumi an” itu tuh…
Editor,”sudah nonton Squid Game khan?”
Penyiar, “Hmmm…cuma 20 menit pertama..then stop hehehe”
Editor, “what?? that’s the number one show on Netflix, you know…bla..bla..bla…”

What??? Giliran aku yg kaget. 
Maksudnya, kalau menjadi tontonan nomor satu artinya semua orang harus nonton? 
Dan jadi sesuatu yang aneh (sampe2 si Editor kaget gitu) kalau orang nonton cuma sebentar?
Ini kayak ada ayam goreng rasa baru yang digandrungi kebanyakan orang, dan si Penyiar gak suka banget, jadi cuma makan dikit…trus ditanyain, gile loe makannya cuma dikit…ini paling laris, tau…:)

Aku cuma meringis…Mudah2an ini tidak menggambarkan masyarakat kita saat ini. Dimana, orang dengan mudahnya judge someone hanya karena preferences yang berlainan dengan dirinya atau sebagian besar masyarakat. 
Setiap individu khan punya background, pola pikir, prinsip hidup yang berbeda. Jadi wajar dong kalau punya pilihan yang lain dari kita atau malah sebagian besar masyarakat. 
Aku tambah miris membayangkan perilaku seperti itu yang akan dihadapi anak2 dan young adults lainnya. Kalau mereka belum punya prinsip yang kuat, mereka akan berpikir bahwa ada yang aneh di mereka, karena “berbeda” dari sebagian besar masyarakat.
Ahh…semoga mereka terus diberi kekuatan…Aamiin 

Untung si Editor gak nanyain aku…karena aku gak nonton blasss…hehehehe. Gak minat.
balik ke ayam goreng, si Editor sebaiknya menyadari, bahwa ada orang yang gak suka ayam goreng sama sekali :D