Oct 21, 2019

ngurangin sampah, waste less


Sebagai pengingat, aku tulis disini apa-apa yang si maknyak ini lakukan untuk ngurangin sampah, ngurangin penggunaan plastik. Syukur2 bisa menginspirasi orang lain ☺️

1. Bawa sedotan (straw) dan peralatan makan reusable dalam tas, jadi gak perlu pakai sedotan atau sendok garpu plastik 

2. Bawa groceries bag lipat dalam tas, jadi bisa menghindari  minta kantong plastik kalo beli apa2.

3. Milih belanja di supermarket yang jual sayur dan buah satuan, bukan kiloan, jadi gak perlu kantong plastik.
Deket rumah sebenarnya ada dua supermarket. Yang satu lebih deket (Fair Price), barang2nya sometimes lebih ok, dan aku punya kartu diskon. Cuma ya itu, sebagian besar buah dan sayur nya prepacked plastik atau dijual kiloan, jadi perlu kantong plastik sebelum ditimbang.
Yang satu lagi (Sheng Siong), lebih jauh, tapi kebanyakan sayur dan buahnya dijual satuan. Jadi langsung aja masukin keranjang belanja, bawa ke kasir, trus masukin groceries bag sendiri...🤩
Jadi, kalau gak kepepet banget, aku pilih SS untuk belanja kebutuhan rumah. Top banget deh supermarket ini...gak terlalu gembar gembor reduce plastic campaign...tapi what they do, reflect it 👍





4. Kembali ke jaman emak dan nenek, memakai reusable panty liners dan sanitary pads 
Karena mens ku gak banyak2 amat (karena pre-menopause juga kayaknya 🤭) aku cuma beli reusable panty liners aja, bisa dipake pas mens juga. Hemat, dan ngurangin nyampah pembalut yang langsung buang.
Saya beli washable cloth pads ini di Green Collective dengan brand Eco Femme. Bisa ke website nya untuk tahu lebih details www.ecofemme.org






4. Ganti sponge cuci piring biasa yang dari yang sintesis ke loofah sponge.
Ide ini datang waktu liat postingan temen bahwa dia pake sabut ini untuk cuci piring. Pas jalan-jalan ke mall dan mampir ke Green Collective, yang jual everything that eco-friendly...mahalnya cuy...
Gak jadi beli ah, mending ntar aja pas pulkam ke Indo.
Alhamdulillah, Des 19 kita pulkam ke Malang dan nyempetin nyari ini di Pasar Besar, Malang. Harganya? 5000 rupiah saja untuk 1 ikat, isi 3.





5. Beli sabun cuci piring ukuran besar supaya hemat kemasan plastik
Daripada beli yang botol atau sachet dengan maksimal 800ml, sekarang nyobain beli langsung yang 5L. Tinggal dituang ke boots bekas untuk ditaroh dekret temat cuci piring.
Eco friendly dan kantong friendly juga hehehehe..karena jatuhnya lebih murah.







Oct 17, 2019

BIRADS 4

Kejadian dalam kehidupan memang mengalir begitu lancar, tanpa kita sadar... tanpa kita rencanakan...

Operasi removal breast lump aku jalani pada 11 Des 18. Nama tindakannya Mammotome Vacuum Assisted Biopsy. Breast lump sebesar 0.7cm di payudara kiri diambil, untuk kemudian dicek apakah cancerous atau gak.
Keterangan lengkap bisa lihat disini...


Kejadian2 sebelumnya serasa cepat banget. Nggg...sebenernya gak cepet juga sih, kalo dimulai dari hasil mammogram Feb-16 :)

Memakai dana tahunan untuk kesehatan dari kantor, di Feb-16 aku ambil paket health general checkup. Dalam paket itu dikasih jatah dua examination tambahan. Aku pilih cervic usg dan mammogram. Seumur-umur itu kali pertama aku menjalani mammogram. Untuk cervic usg, itu kali pertama...setelah Althaf hadir hehehe.

Hasil mammogram menyatakan:
- dense breast 
- ada asymmetric density di left upper breast, yang tidal Bisa di-diagnosa lewat mammogram saja
- Birads 0: Further assessment required

Disarankan untuk melakukan breast ultrasound.



Bisa ditebak, karena cuma bilang 'disarankan', hal itu gak pernah dilakukan ;). Aku beranggapan itu sesuatu yang normal deh, di payudara ada yang grinjel2. Biasanya berasa agak sakit saat jelang menstruasi, dan setelah itu juga hilang.
Padahal kalau mau rajin cari info, ada artikel tentang itu disini...

Aku baru memutuskan untuk follow up hal ini di Nov-18. Karena selama beberapa bulan terakhir, aku merasa grinjelannya kok permanent. Gak hilang walaupun menstruasi sudah selesai.
Dengan membawa hasil mammogram 2016 itu lah aku ke GP (General Practice (dokter umum) di klinik bawah rusun kami.

Dated 13 Nov 18.
Lewat pemeriksaan langsung dokter bilang gak melihat tanda apa2, tapi menurut dia rekomendasi hasil mammogram 2016 itu harusnya di follow up sampai ada keputusan diagnosa dokter. Jadi dia menyuruh (bukan menyarankan lagi hehehe) untuk melakukan mammogram dan breast ultrasound. Secepatnya!

Tanggal 22-Nov-18, dua hal ini dilakukan di lab rujukan GP. Pas mammogram sih berjalan normal karena hasil gak bisa langsung dilihat khan.
Tapi pas ultrasound, cukup buat si emak ini galau. Nurse nya selama proses usg beberapa kali bergumam, found it...duuuh. pas ditanya, beliau cuma jawab,
"your doctor will analyze and explain to you...” :(

Tanggal 29-Nov-18, GP clinic menelpon mengabarkan hasil test sudah keluar, dan diminta datang untuk konsultasi.
Jreng...jreng...
Hasil test menyimpulkan...
BIRADS 4: Suspicious abnormality - Biopsy should be considered


Ada dua lump di left breast, yg satu normal (benign). Satunya lagi dicurigai abnormal karena bentuknya gak beraturan. GP ini langsung merefer aku ke spesialis untuk assessment lebih lanjut....
Message yang aku inget banget dari Dr. Alice ini adalah; tidak semua breast lump adalah cancerous, itu kenapa diperlukan assessment lebih lanjut.
Dan kalaupun hasilnya iya, you're not alone. It's most common cancer for women in Singapore...:(
Campur aduk yang ada di pikiran ku pada saat itu...di satu sisi optimis bahwa aku siap melalui semua ini...apapun hasilnya,
Di sisi lain...bertanya-tanya juga dalam hati; apa sih rencana Tuhan untuk aku sehingga harus melewati yang beginian? Khan di keluarga gak ada riwayat yang kena kanker payudara? kenapa musti saya?

Hari itu juga, on the way ke kantor setelah ketemu dokter, aku buat appointment dengan dokter spesialis. The earliest available time adalah 11 Desember. 
Lama bener. 
Tapi gak papa. Aku cuma request ke clinic specialist untuk memberitahu kalau ada slot waktu tersedia sebelum itu, misalnya karena cancellation pasien lain.
Alhamdulillah, sore nya sekitar jam 5 sore, klinik spesialis menelpon ngabarin ada slot available besok karena ada other patient cancellation. So, appointment ku pun dimajukan.

30-Nov-18
Konsultasi pertama dengan dokter spesialist, Dr.Yong namanya. Dilakukan breast ultrasound lagi oleh Dr.Yong. Dan confirmed kalau  biopsy (pengambilan sample utk di test lab) diperlukan untuk satu breast lump tersebut.
Kecurigaan didasarkan:
1. lump terbentuk baru (antara 2016 dan 2018) berdasarkan perbandingan hasil mammogram antara 2016 dan 2018. Di hasil 2016 tidak disebutkan apa2 di lokasi tersebut. 
2. bentuk lump tidak beraturan. Benign lump pada umumnya bentuknya halus.

Karena ukurannya yang tergolong masih kecil, dokter menyarankan untuk sekalian dilakukan pembuangan seluruh lump, bukan diambil sample nya saja. Karena at the end, kalau hasil test positif kanker, juga akan dilakukan pembuangan keseluruhan.
 Dr. Yong menjelaskan metoda operasi yang akan dilakukan, yang aku sebut diatas.
Penerangan dari Dr. Yong mudah dipahami untuk aku yang awam dengan istilah kedokteran. Aku pun setuju.

So, that's the day. 11 Des 18.
Local anestesi. Dimulai jam 4, sekitar 1 jam saja. Cuma penantian hasil checking nya itu (cancerous atau gak)...1 minggu...
Aku pasrah. Terserah Yang Diatas aja...
Cuma ya sempet melow2 lah hehehe
Terlintas di pikiran, bahwa apapun hasilnya...memang tugasnya sudah selesai. Fungsi utamanya menyampaikan susu ke bayi khan...dan Alhamdulillah itu sudah dijalankan, ke Shifa dan Al.

Ke rewind lagi masa-masa menyusui Shifa yang kerasa lebih berat dibanding  nyusuin Al, karena maknyak masih bau kencur masalah menyusui hahaha. 
Trus masa aku ‘minta’ Shifa untuk berhenti mimik karena Al sudah di rahim ibu...
Pokoknya melow abis bis..btw, kalo mo baca pengalaman seru lainnya selama menyusui, bisa baca disini....:)


Konsultasi kedua 17 Des 18
Menyatakan bahwa lump is non cancerous. 
Alhamdulillah....
Rasanya pengen salim ke Dokter Yong wkwkw

Dia sempet bilang penyebab tumbuh lump breast , yg cancerous maupun gak, bisa macam2. Ahli sepakat beberapa diantaranya adalah keturunan, perubahan hormon (menjelang menopause), pola makan yang banyak pengawet, stress pikiran...jadi gak harus selalu karena keturunan.
Aku disarankan untuk rutin mammograms setiap tahun.



Lesson learned? 

1. Baca bahasa tubuh sendiri 
Cermati perubahan2 kecil di tubuh kita as actually it tries to tell you something.

2. Emak2 (at least yang setipe dengan aku lah 😬) kadang mengabaikan kesehatannya...baru mau ngecek kalo bener2 udah menganggu aktifitas...ya nggak?
Tapi...plis...untuk payudara dan mulut rahim (cervic), sebaiknya jadi agenda checking rutin...apalagi di umur 40 tahun ke atas

3. Spiritually....kayak ginian itu sebenarnya nunjukkin, betapa kita ini benar2 gak tau apa2 atau sedikit aja tau, bahkan tentang tubuh kita sendiri....All praise to God!

Mar 10, 2019

what have you given and made you grateful for?

Ini cerita Al.
Suatu hari English teacher mereka mengadakan semacam diskusi di kelas dengan tema seperti judul di atas. Apa yang pernah engkau berikan (ke orang lain) dan itu membuatmu bersyukur?

Satu temennya, menjawab dengan bangga,"I made my mom laugh yesterday"
"Why is that make you grateful for?" tanya gurunya.
"It has been a long time since she has that laugh..."

So sweet of him. Aku dengernya kok jadi brebes mili..sekaligus senang :D

Aku kenal dengan anak ini. Sebut saja si X.
Dari Al aku tau udah beberapa kali X membuat ibunya bersedih karena kelakuannya (aku selalu bilang ke anak-anak, saat seorang ibu marah, sebenarnya dia bersedih :)).

Tapi...bagaimanapun, bagi si X, ketawanya si ibu merupakan sesuatu yang sangat berharga.

Kata-kata si X ini mengingatkan aku juga...bahwa kata-kata kita, gerakan tubuh kita, tatapan mata kita, ekspresi wajah kita, tanpa kita sadari...sangat berarti bagi anak-anak.
Bisa positif. Bisa negatif. Bisa membuat mereka merasa have done something great today. Bisa membuat mereka merasa no meaning :(. Pilihan ada di kita juga sebenarnya...

Makasih ya, X. Sudah ingatkan Cik (=makcik=tante) dengan jawaban mu itu. Cik berharap Allah selalu membimbing hatimu dalam kebaikan...Aamiin

Feb 6, 2019

Ritual baru: Lemon Jahe Madu

Mulai awal tahun ini (2019),ada menu baru di rumah tiap pagi hehehe; air lemon jahe madu. Diminum sebelum mengisi perut dengan apapun. Peserta sampai saat ini masih ayah, ibu, dan Shifa. Althaf masih belum mau walaupun udah dibujuk2

Awalnya dari liat post temen di fb tentang air lemon-jahe-bawang putih yg katanya bisa menurunkan berat badan 🤪
Penasaran...browsing2 lah tentang kombinasi itu. Yang banyak ketemu malah artikel tentang lemon-jahe aja. Dan ternyata khasiatnya lebih dahsyat dari itu, cuy...

Salah satu artikel nya ini 

https://www.stylecraze.com/articles/benefits-of-lemon-ginger-tea-for-skin-hair-and-health/#gref

Gak tau juga sejauh mana kebenarannya...yah kita mulai saja dulu.
Dari browsing sana sini, emak jatuh hati dengan resep yang kulit lemon nya pun ikut diproses...ada rasa sayang kalau dibuang gitu aja. Walaupun biasanya masuk ke container tempat sabun cuci piring dulu untuk bener-bener diperes abis atar dipake sebagai disposable sponge untuk nyuci peralatan dapur yang berminyak heheheh (hasttag #emakhematabis)

Bahan dan cara pembuatannya (untuk hasil 3 gelas 220ml):
  1. Jahe muda panjang kira2 sejempol tangan 
  2. Satu buah lemon
  3. Air kira2 3 gelas 

Lemon diperas. Kulit lemon dimasukkan ke air dan dimasak. 
Sementara itu, parut jahe. Untuk menghemat tempat, saya parut jahe di wadah perasan lemon.
Setelah air (dengan kulit lemon) mendidih, biarkan sebentar, kemudian matikan api.
Tuangkan air perasan lemon + jahe parut ke dalam air didihan tadi, dan aduk2 sebentar.
Diamkan minimal 10 menit. Kemudian tuang  ke gelas dengan disaring.
Untuk membuat rasanya lebih enak dikit, saya campur dengan madu. 
Jadi sekali minum udah langsung sekalian dengan madu. Sebelumnya rutinitas kita cuma minum madu aja.




Rasanya segar aja gitu...pagi2 minum jahe hangat. Khasiat yang sudah keliatan adalah Shifa gak mengeluh menstrual cramps lagi selagi dia menstruasi. Tapi baru satu kali bukti aja...nanti diupdate lagi kalau period2 selanjutnya menunjukkan hasil yang sama 😬 atau ada khasiat lain hehehe 

Untuk misi inilah, emak jadi beli alat baru di dapur...namanya Mandoline With 4 blades & Juicer.
Container dengan set pemeras jeruk, parutan, pemotong..lumayan $9 dapat lengkap yang membuat memeras dan me-marut lebih cepet :D



Oh ya, beberapa artikel menyarankan air jahenya disimpan overnight di kulkas. Pernah juga nyobain kayak gitu, waktu emak kerajinan malem2 Sebelumnya tidur hehehe
Tapi kayaknya rasanya agak lain. Gak ada efek pedes nya gitu…dibandingkan dengan jahe yang baru diparut baru di pagi hari. Belum tau kenapa…sekarang sih sesempetnya aku aja. Kalo lagi rajin ya dari malem, jadi pagi tinggal direbus dengan kulit lemon hehehe.