Jan 8, 2016

Wake up and get up

Obrolan aku dan teman di kantin kantor kemarin tentang bangun pagi. Dia, a single thai girl, heran aku bisa bangun dan beranjak dari tempat tidur sekitar jam 5.00-5.15 tiap pagi.
"Wake up is easier, but get up from bed need a strong will," kata dia.
"Get up is a must for me, otherwise whole family will be late," kataku :)

Karena dia hidup sendiri di sini, saya sarankan dia untuk buat jadwal aktifitas yang harus dilakukan tiap pagi, dan harus strict dengan jadwal itu.

Saya share ke dia tentang challenge2 yg saya ikuti: ODOP challenge ini :), grup hafalan Al Quran ODOL, ODOA...Apa ajalah, asal itu suatu kebaikan, yang buat kita punya target tiap hari.
Syukur2 kebaikan itu bermanfaat untuk orang lain.

Bisa bangun pagi itu bukan hanya karena tidur kita cukup...tapi karena kita punya many wishes and hope for the day :)

Jan 7, 2016

Inspirational story of Thomas Alva Edison

Baca posting teman di FB tentang Ibu Thomas Alva Edison semalam.
Browsing tentang cerita ini, first hit malah artikel yang membahas bahwa kemungkinan besar beberapa part Dari cerita itu gak real, rumour aja (truthOrfiction.com). Terutama di bagian ibunya membacakan surat berbeda dengan isinya, dan menyembunyikannya.



Apapun itu, cerita itu memang menginspirasi. Support dari orang-orang terdekat, terutama Ibu adalah segalanya buat Anak.
Yang menarik bagiku di artikel itu adalah bahwa Thomas Edison dalam kenyataannya tau dari awal bahwa dia dicap di sekolah sebagai "addled", gak bisa menyesuaikan dengan kurikulum sekolah. Karena intelegensia dia memang berbeda (jadi inget ulasan di Anak bukan Kertas Kosong ☺️)
Ibunya membelanya di hadapan sekolah. Ibunya percaya dan mensupportnya. Penuh. Notes to myself 

"Tom looked up at his Mother, the Mother who believed in him. He promised himself that he would make her proud of him."

Jan 6, 2016

Hari Ibu rasa Nano-Nano

Hari Ibu 22 Desember lalu berasa seperti permen Nano-Nano bagi aku. Ya manis, asem...dan pedes juga 😂
Di era sosmed ini, banyak bener Greetings yang bersliweran..dari grup WA temen SMP, SMA, kuliah, ex temen kantor, grup WA keluarga..ditambah lagi tembok2 di FB.
Awalnya dinikmatin...seperti permen manis gitu...bener2 tersanjung sebagai manusia yang mendapat gelar Ibu juga...
Tapi kebanyakan buat kecut di hati, maluuu bener rasanya. Karena I'm not that kind of Mother...yet.

Contohnya...Ada potongan message "Masakan Ibu paling sedap"
Hihihi...langsung teringat dua customers masakanku. Pernah satu kali Althaf aku hidangkan Ayam goreng. Di sela-sela makan dia komentar,"Ayam gorengnya enak banget, bu"
Aku pun jawab,"iya...lebih enak Dari buatan ibu ya..." Karena itu Ayam penyet beli di restoran.
Althaf langsung jawab,"oh, ini bukan buatan ibu??...Yang buatan Ibu nomor Dua terenak setelah ini"
Aku tahu dia berusaha menghiburku hahhaa

Contohnya lagi....message "Ibu sangat sempurna"
Bagiku ini jleb banget..kecut dan pedes. Karena I (and my kids) know myself very well ☺️
Setelah reda ngomel2 ngalor ngidul ke anak2, biasanya aku berusaha jelasin ke mereka, bahwa sering  ngomel nya Ibu bukan karena perilaku mereka, tapi karena aku nya yang capek, ingin cepat istirahat...jadi cenderung gak sabar.
Dan sepertinya ini terekam dengan baik di mereka. Jika aku tanpa sadar mulai uring2an, biasanya Althaf yang langsung bertanya, "Ibu capek ya?"
"Kok tau?"
"Iya..Karena Ibu mulai cranky (uring2an). Itu tandanya Ibu mau cepet istirahat"

Di lain kesempatan, kalo lagi inget, daripada ngomel aku pilih untuk diam. Dan Biasanya akan ada sesi check sound dari dua anak ini 😂

Versi Althaf; 
"Bu..."
"Hmmm..."
"Ibu kenapa?"
"Gak pa pa"
Dan terus dia akan ngerjain apa yang harusnya dia kerjain, tapi gak. Sehingga ibu nya diam 😁

Versi Shifa;
"Bu..."
"Hmmm..."
"Miauwww..."
Kalo ibu menyahut "Miauww"juga...berarti aman terkendali...ibu gak marah. Tapi kalo ibu gak jawab atau cuma "Hmm" lagi...dia terus melakukan yang sama kayak Althaf 😉

Aku selalu tersenyum kalau teringat ini, kapan pun...mereka lebih banyak memahami ibunya, walaupun ibunya sering susah memahami m ereka....

Jadi sebenernya, kalo aku boleh request, berikan saja aku dan semua Ibu di dunia ini sebanyak2nya Doa dan pengharapan; semoga kami bisa merawat amanah ini sebaik2nya, mengenalkan mereka kepada Penciptanya, mengajak mereka menyayangi sekaligus mematuhi Sang Maha Pencipta.
Semoga kami termasuk dalam hamba2 yang disayangi oleh Sang Pemberi Amanah.
Aamiin...

Jan 4, 2016

Kapan terakhir ke pasar tradisional?

Saya dua tahun yang lalu, sebelum pindah ke rumah yang sekarang.
Dan Saya kangen berat dengan suasana itu.
Dimana kita kontak langsung dengan si penjual,yang sebagian besar juga sebagai pemilik modal...menyapa, bertukar cerita.

Saya ingat betul pada saat itu saya punya langganan penjual telur . Penjualnya seorang Ibu. Dari banyaknya telur yang dijual, bisa dibilang modalnya gak terlalu besar. Dan dia bukan satu-satunya penjual telur di Pasar itu. Ada satu kios kelontong yang juga menjual telur, dan si Ibu ini pendatang baru pula di Pasar itu.
Tapi itu tidak menghalangi dia. Semua pengunjung pasar yang melirik ke pasarnya di tegurnya dengan senyum, mau beli atau gak. 
Ada saja obrolan kami setiap saya mampir, tentang Anak-anak, suaminya yang pegawai biasa, tempat tinggal, sampai tentang hujan yang gak datang2 :)
Dari yang awalnya kasihan, lama-lama seperti menjadi first choice tempat beli telur. Saya merasa 'lebih manusia' karena berinteraksi dengan manusia juga. Bukan dengan angka2 harga di depan barang..

Sayang, di tempat tinggal saya sekarang...itu semua sudah digantikan dengan mall dengan 24 jam toko kelontong :(