May 28, 2022

Meises itu Ceres

Di awal kami tinggal di Singapura, pada suatu waktu temen kantor ku memperhatikan roti yang aku bawa untuk sarapan di kantor. Roti tawar biasa, dioles Blue Band eh mentega 😆, ditaburi meises.

Dia komentar, “in here, we’re never eat bread with that chocolate sprinkle”

Oh, aku cuma ketawa plus komen (dalam hati)…”wuaneh hehehe…”

Sampai suatu waktu keabisan stok meises yang kami bawa dari Indonesia. Nanya Fenny, the first and the only friend at that time hehehe…

“Loe musti cari di toko bahan kue. Kalaupun ada di supermarket, ada di section bahan kue, dan packnya pun besar. Karena disini dipake untuk hiasan kue biasanya…”

“Ohhh…pantes aja temen kantor gue aneh liat roti yang gue bawa yak hehehe”


Sejak itu kita selalu bawa meises kesini kalau ada kesempatan pulang ke Indonesia. Selain karena gak semua supermarket jual, meises sini juga gak ok lah kualitasnya dibanding Ceres. Bulir-bulirnya gak shiny kayak Ceres 😋. Slogan emak, Meises itu Ceres dan Ceres itu Meises (dan Silver Queen 🍫). Sampe pernah satu kali Al nanya, “bu, meises itu bahasa Inggris nya apa?”

Aku dengan nyantai, “ Apa ya…Ceres mungkin wkwkwk “

Dia sampai googling loh darimana itu kata “meises” hehehe. Btw, udah tau belum asal muasal meises di Indonesia?


Waktu berjalan, bertahun2 kemudian, kejadian yang sama berulang. Kali ini Althaf. 

Dia ada acara jalan2 dengan temen2 nya. Aku bawain roti tawar dengan cokelat ‘puruluk’* alias meises. 

Pulangnya dia cerita,”temenku ngetawain bekel aku. Kok aneh, sandwich isinya cholocate sprinkel 😅

Aku cuma komen, “Teman kamu orang lokal SG semua khan? Makanya mereka gak tau, that’s Indonesian prepare their sandwich hahaha”



*aku tau istilah coklat puruluk pas ikut kegiatan Paskibra jaman SMA di Bandung 



No comments: